Doa yang Didengar
Malam itu Dia melihatMu berdoa.
Doa yang kau panjatkan dengan sungguh-sungguh.
Doa yang kau lantunkan lebih lama dibandingkan biasanya.
Meski sebenarnya yang engkau doakan juga itu-itu saja.
Namun sungguh ajaib.
Dia tidak bosan mendengarkan doamu yang hanya itu-itu saja.
Meski Dia hafal setiap kata, setiap kalimat, setiap tanda baca yang ada pada doamu.
Seandainya Dia adalah seorang dosen, Dia pasti sudah menguap saking bosannya.
Seandainya Dia adalah seorang polisi, Dia pasti sudah melotot karena tidak sabar mendengarmu bicara.
Seandainya Dia adalah seorang chef, Dia pasti sudah berteriak padamu karena memperlamban ritme kerjanya.
Namun syukurlah, Dia adalah Tuhan. Tuhan yang mengerti betapa sebenarnya manusia itu sulit sekali untuk berdoa.
Tuhan yang mengerti tiap bahasa. Oh ya, juga tetesan air mata.
Dia tidak keberatan mendengar setiap permohonan dan seruanMu.
Tapi...ingatlah juga, bahwa Dia berdaulat untuk menjawab apapun menurut kehendakNya.
Dia bukan pelayan atau jongosmu, yang selalu siap melakukan apa yang kau mau.
Dia juga bukan pesulap yang dalam hitungan detik bisa mempresentasikan apa yang ada dari ketiadaan.
Dia adalah Tuhan dan Bapamu, yang pasti mengerti apa yang terbaik untukmu.
Beryukurlah karena engkau punya Tuhan dan Bapa di surga.
Yang meskipun tidak kau lihat, namun bisa kau rasakan kehadiranNya.
Meski terkadang kau rindu dipeluk secara langsung, namun Dia selalu memelukmu lewat orang-orang yang peduli padamu.
Ya, Dia mendengar doa dan menyiapkan jawaban doa yang terbaik untukmu.
Tidak ada kecurangan dalam diriNya, karena memikirkannya pun, Dia tidak sanggup.
Percaya saja bahwa hatiNya selalu ingin melihatmu bahagia.Tidak ada yang lain.
Karena kamu....dan aku...selalu ada dalam pikiran dan rencanaNya.
Semarang, 22 April 2017
Komentar
Posting Komentar